Wednesday, April 30, 2014

Blog Makanan di Terengganu: Menyusuri Jejak Sejarah Kampung ... - Blog Makanan di Terengganu

Blog <b>Makanan di Terengganu</b>: Menyusuri Jejak Sejarah Kampung <b>...</b> - Blog Makanan di Terengganu


Blog <b>Makanan di Terengganu</b>: Menyusuri Jejak Sejarah Kampung <b>...</b>

Posted: 26 Apr 2014 11:20 AM PDT

KOMPAS.COM/ARY WIBOWO Kampung Tionghoa yang terletak di Jalan Bandar, Kuala Terengganu, Malaysia.

TERENGGANU, KOMPAS.com – Bicara soal sejarah perkembangan kota Terengganu, Malaysia, tidak bisa terlepaskan dari peranan para pedagang asal Tiongkok. Bukti sejarah mengenai hal tersebut dapat dilihat dari munculnya perkampungan Tionghoa yang terletak di Jalan Bandar, Kuala Terengganu.

Menurut catatan sejarah, Kampung Tionghoa awalnya merupakan tempat perkumpulan orang-orang Tiongkok yang singgah ke Terengganu pada abad ke-18. Ketika itu, mereka kerap melakukan interaksi dengan beberapa pelayar dari Semenanjung Malaka untuk melakukan proses perdagangan.

Salah satu pelayar asal Malaka, Abdullah Abdul Kadir Munshi, sempat menyebut perkembangan kaum Tionghoa di Terengganu sangat cepat. Bahkan, pada abad ke-19, dia menyebut kaum Tionghoa sudah berkomunikasi sepenuhnya dengan bahasa Melayu Terengganu.

Perkembangan itu menjadikan Kuala Terengganu sebagai salah satu pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Maznah Mohamad dalam karyanya berjudul The Malay Handloom Weavers: A Study of the Rise and Decline of Traditional Manufacture menyebut kopra, ikan kering, sutra dan kapas komoditi utama proses perdagangan di Terengganu.

Ketika itu, sutra asal Tiongkok menjadi incaran bagi sejumlah pedagang Eropa karena harganya yang relatif murah. Disinilah kaum Tionghoa di Terengganu berperan dalam proses perdagangan. Akan tetapi, seiring berkembangnya proses dagang di Selat Malaka, interaksi dagang di Terengganu pun merosot tajam.

Bangunan Tua

Kini sisa-sisa masa keemasan Terengganu masih terpampang jelas di Kampung Tionghoa. Bangunan-bangunan tua tradisional Tionghoa masih berjejer di jalan yang tepat berada di sisi sungai Terengganu tersebut.

Kompas.com beserta para peserta Terengganu International Squid Jigging Festival 2014 berkesempatan mengunjungi Kampung Tionghoa. Meski ketika kami tiba terik matahari sangat menyengat kulit, keindahan warna-warni bangunan tradisional Kampung Tionghoa membuat hal itu terpinggirkan.

Pada 1998, Kampung Tionghoa masuk ke dalam daftar situs sejarah yang mendapat bantuan dari World Monument Fund (WMF). Pemerintah Malaysia pun akhirnya menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu tempat wisata sejarah di Terengganu pada 2008.

Menyusuri Kampung Tionghoa, Anda akan melihat beberapa bangunan tua yang kini telah bertranformasi menjadi toko obat, restoran atau cendera mata khusus bagi para pelancong yang datang. Selain dihiasi dengan cat warna-warni, di sepanjang jalan juga tetap diberikan lampion-lampion agar menambah estetika tradisional daerah tersebut.

Tan Jung Leong, pemandu perjalanan kami sepanjang festival squid jigging, mengungkapkan bahwa Kampung Tionghoa adalah tempat kelahirannya. Ia mengaku, kakeknya kali pertama menginjakkan kaki di Terengganu dengan bermukim di daerah Bukit Rakit sebelum hijrah ke Jalan Bandar.

"Saya ingat ibu saya pernah mengatakan bahwa tempat ini (Kampung Tionghoa) dulunya seperti hutan. Tidak banyak catatan sejarah karena dulu kaum Tionghoa datang ke sini hanya untuk mencari uang dan setelah itu mereka kembali ke negeri asal," ungkap pria yang biasa disebut Uncle Tan itu.

Kuil Ho Ann Kiong

Di salah satu sudut Kampung Tionghoa terdapat Kuil Ho Ann Kiong yang disebut merupakan bangunan tertua. Menurut Tan, kuil tersebut pertama kali dibangun pada 1801 di Kampung Tionghoa dan menjadi tempat berkumpul untuk berdoa bagi suku Hokkien dan Hainan.

Bangunan kulit Ho Ann Kiong, menurut Tan, memang tidak sama lagi seperti ketika kali pertama dibangun di Kampung Tionghoa. Hal itu tidak lain karena kuil tersebut sempat mengalami kebakaran pada 22 Februari 2010 sehingga hampir seluruh struktur bangunan hangus. Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

"Orang-orang di sini meyakini (kebakaran) itu merupakan pesan dari para dewa agar bangunan lama kuil ini diganti. Kuil ini sangat ramai ketika Tahun Baru China dan saat memeringati ulang tahun dewi laut, Ma Zu," katanya.

Pasar Payang

Di bagian ujung jalan Kampung Tionghoa terdapat pasar tradisional yang disebut Pasar Payang. Laiknya pasar tradisional di Indonesia, pada tempat itu juga dijual bermacam makanan serta kerajinan tangan tradisional khas Terengganu.Ini adalah salah satu pasar yang banyak diminati pelancong jika berkunjung ke Terengganu.

Pasar payang adalah salah satu tempat bersejarah bagi perdagangan di Terengganu. Kabarnya, setiap kapal yang masuk melalui Sungai Terengganu akan mengunjungi pasar ini untuk melakukan proses jual beli dengan penduduk lokal ataupun Tionghoa. Pemberian nama Payang sendiri mengacu kepada perah-perahu payang (nelayan jaring-tarik) yang ingin memasarkan hasil tangkapan mereka di pasar.

Pasar ini terdiri dari dua bangunan. Di bagian bawah para pedagang menjajakan makanan tradisional seperti keropok lekor dan kering, dodol daun palas, buah, sayuran serta ikan-ikan segar. Sementara itu, di bagian atas para pedagang biasanya menjual kerajinan tangan serta batik atau songket khas Terengganu dengan harga berkisar 80 hingga 200 ringgit Malaysia.


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis : Ary Wibowo
Editor : I Made Asdhiana

0 comments:

Tuesday, April 29, 2014

Google Blog - Blog Makanan di Kelantan: 6c) Makanan tradisional ... - Blog Makanan di Terengganu

Google Blog - Blog <b>Makanan di</b> Kelantan: 6c) <b>Makanan tradisional</b> <b>...</b> - Blog Makanan di Terengganu


Google Blog - Blog <b>Makanan di</b> Kelantan: 6c) <b>Makanan tradisional</b> <b>...</b>

Posted: 25 Apr 2014 11:03 PM PDT

Pin.. Pin.. bunyi hon sudah kedengaran, perlahan-lahan aku selak langsir bilik. Dari jendela kaca, kereta Victor tersapa di ruang mata. Tanpa berlengah lagi, aku kembali menancap cermin lalu tudung yang senget ku perkemaskan, dan hujung fabrik kapas itu, ku pin ke kanan bahu. Puas hati dengan penampilan diri, beg tangan ku gapai dan kaki ku hayun keluar dari kamar. Sejurus mendekati muka pintu, sandal ku dapatkan dan daun pintu ku luaskan.

"Sya, malam ni aku keluar kejap! Mungkin balik lambat. Apa-apa hal, call je aku okey." Pesan ku pada Syani yang sedang menonton tv.

"Okey, Rina! Kau keluar dengan siapa?" Syani di atas sofa bertanya sambil anak mata masih tidak lepas memerhatikan kaca tv.

"Dengan kawan aku! Aku pergi dulu tau!"

"Iyalah, jaga diri!" sahutnya ringkas.

"Okey Syani. Insyallah, bye!"

"Bye, Rina!" Lalu daun pintu ku rapatkan semula. Sandal ku sarung dan kaki ku hayun mendekati pintu pagar. Victor sedang bersandar ke keretanya.

"Hai Karina," ucapnya menyambut kedatangan aku.

"Hai Victor," balas ku sambil memandang penampilannya yang agak formal!

"Nak kemana? Ke.. you dari office?" soal ku hairan.

"Err. Ha'a I dari office tadi!" gumamnya kedengaran teragak-agak sahaja nadanya.

"Eh, masuklah!" Victor kelam kabut menuju ke pintu kereta di sebelah kiri. Dibuka dan dipersilakan aku masuk ke dalamnya. Aku hanya menurut tanpa banyak kata.

"Terima kasih bukakan dan tutupkan pintu kereta untuk I." Ucap ku terharu dengan hati yang sudah kembang setaman. Pertama kali dilayani seperti ratu. Along kata, kalau mahu menjadi ratu, biarkan kita dilayani sebagai ratu. Ya, ketika ini aku persis ratu. Ah, seronoknya!

"Small matter, Karina." Sahut Victor tenang mengundur kereta. Sesekali dia kerling aku yang hanya mengenakan jeans hitam dan juga jaket denim.

"So, kita nak makan di mana?" soal ku sambil memandang ke tengah jalan raya. Tak banyak kereta.

"You nak makan apa, dan di mana? I ikut saja," lelaki itu memberi kesempatan untuk aku memilih lokasi makan malam kami. Aku yang tidak cerewet, segera membalas ringkas.

"Apa-apa pun boleh, kedai mamak pun okey!" balas ku bersahaja. Namun nada jawapan Victor, kedengaran tidak berapa mempersetujuinya.

"Kedai mamak?" Victor menyoal persis dia tidak pernah kenal apa itu kedai mamak. Apa yang peliknya dengan kedai mamak? Kedai yang beroperasi 24 jam itu!

"Yes, kedai mamak!" Ulang ku meyakinkan dirinya.

"Errr... kita ke tempat lainlah. Boleh kan?" Victor menyoal persetujuan aku. Aku pandang dia, dia pandang aku.

"Boleh eh," pintanya dengan riak yang penuh mengharap dan aku akhirnya mengangguk juga.

"Bolehlah, I tak kisah." Aju ku mententeramkan dia yang mungkin bosan untuk ke kedai mamak.

Kereta terus dipecut membelah lebuhraya menuju ke satu destinasi yang tidak ku ketahui dimana lokasinya. Namun setibanya aku dikawasan meletak kenderaan itu, mata ku terpaku dengan kilauan lampu yang bergemerlapan. Cantik!

"You  boleh makan masakan cina?" soal Victor sebaik sahaja enjin kereta dimatikan. Aku menoleh ke arahnya, lelaki itu sedang menanggalkan tali pinggang keselamatan sebelum memandang ku sekilas. Dia tersenyum lagi.

"I harap, you boleh terima masakan cina." Ajunya tenang.

Aku hanya tersenyum lalu melafazkan sesuatu yang Victor harus tahu.

"Victor, I boleh makan apa sahaja kecuali makanan pelik-pelik." Balas ku tersenyum nipis.

"Baguslah, senanglah I gemukkan you nanti." gumamnya perlahan.

"I tak mahu gemuk, nanti susah nak kurus tau." Sengih ku sudah tidak terbendung.

"Iya, semua perempuan takut gemuk. I faham," ucap Victor tersenyum hingga menampakkan barisan giginya yang tersusun cantik.

"Mestilah, produk menguruskan badan agak mahal tau. Rugi duit!" Ucap ku sambil menolak pintu kereta dari dalam. Victor pula tergesa-gesa keluar, pasti mahu membukakan pintu kereta untuk ku. Ah, tak payahlah! Mengada-ngada pula rasanya!

"Baru nak bukakan pintu untuk you." gumam lelaki itu sebaik sahaja aku sudah menutup kembali pintu kereta.

"Tak perlulah, Victor. I rasa terlalu gedik bila dilayan macam tu." Terang ku seikhlas hati.

"Bukan ke semua perempuan suka dilayan macam tu?" Dahi lelaki itu berkerut lagi. Sah, dia telah dimomokkan cerita fairy tale.

"Taklah, siapa cakap?"

"Perempuan sukakan lelaki romantis? It is right?" Dia menyoal lagi dan aku menganguk sekali.

"Memanglah, tapi romantis itu diharapkan dari pasangannya. Dari orang yang disayangi dan dicintai." Gumam ku menjawab pertanyaan Victor dengan sejelas-jelasnya.

"Oh begitu," suara Victor perlahan namun aku lihat dia sembunyi senyum. Tak tahu kenapa dengan reaksi dia tu.

"So, jomlah kita masuk." Pelawanya sambil menghulur tangan. Aku mendiamkan diri dan hanya memerhatikan tapak tangan yang halus mulus itu silih berganti dengan wajahnya. Aku harap Victor faham tentang adab-adab pergaulan. Aku tidak boleh bersentuhan dengan lelaki ajnabi. Lelaki yang bukan suami ku dan bukan juga mahramku.

"Oppps... so sorry Karina. I terlupa lagi," ucapnya bersungguh-sungguh. Aku lihat dia urut dahinya, seolah-olah merasa cukup bersalah terhadap tindakannya.

"It is okay Victor. Small matter," ujar ku mententeramkan dia yang dipagut rasa kesal.

"Thanks Karina. Sorry, I betul-betul terlupa."

"Takpe, I tak kisah, I faham!" Aku tahu dia tidak sedar akan hal itu. Victor bukan muslim, sudah tentulah dia terbiasa dengan cara yang sebegitu. Cuma aku yang muslim ini, haruslah beringat berjaga-jaga.

"Come," serunya dan aku menurut.

Kami melangkah masuk ke dalam restoran Cina Muslim. Pertama kali aku ke sini, dan pertama kali jugalah aku merasa masakan cina.

"I harap you boleh makan masakan cina." Victor bersuara sebaik sahaja pesanan dibuat.

"I cuba, Insyallah boleh. Kawan saya kata, masakan cina agak sedap." Ucap ku membuatkan Victor tersenyum panjang. Aku harus mempelajari budaya dan adat resam Victor andai aku mahu terus bersahabat dengannya. Jika dia boleh menikmati masakan melayu, kenapa tidak aku juga mencuba masakan bangsanya pula. Asalkan halal, itu sudah memadai.

Ketika kami berbual, menu yang dipesan tiba. Satu persatu piring dan pinggan disusun di atas meja makan ku. Bulat mataku melihat pelbagai aneka warna. Mengiurkan!

"Takut?" soal Victor saat melihat reaksi aku ketika ini. Aku angkat wajah menancap raut wajahnya. Kurang jelas dengan apa yang diperkatakannya seketika tadi.

"Jangan risau, tak ada unsur 'haiwan comel' dalam menu ni!" gumamnya menerangkan bahawa tiada anasir-anasir tidak halal di dalam menu yang dipesan. Dengan makna lain, haiwan comel yang dimaksudkan adalah khinzir. Maaf, aku susah untuk menyebut nama haiwan itu, walau hakikat sebenar, ia langsung tidak bersalah dalam isu ini. Apatah lagi, khinzir adalah makhluk Tuhan juga! Dia layak dihormati tapi tetap haram dimakan kecuali ketika dalam keadaan darurat. Dimana, tiada makanan halal yang boleh dimakan lagi. Walaubagaimanapun, kelonggaran itu diberi atas dasar mengalas perut sehingga makanan halal betul-betul ditemui.

"Don't worry Karina, semuanya halal!" Victor menyakinkan diriku. Tatkala ini, aku merasa sedikit keliru. Sejujurnya, aku sudah tidak sabar untuk menikmatinya, namun Victor yang melihat reaksi aku berfikir sebaliknya. Pasti dia memikirkan aku takut untuk menjamah!

"Eh, I okey. I tak sabar nak makan!" Luah ku memperjelaskan kekeliruan sebentar tadi.

"Really?" Dia teruja.

"Yes, of course!"

"I ingatkan, you takut nak makan! Muka you nampak macam orang takut-takut!" Ada tawa yang mengiringi bicaranya.

"Eh, taklah! First time, mestilah I teruja! Bukan takut!" Nafiku ringkas.

"Good girl! Okay, let's eat!"

"Okey, jom!"

"Tapi sebelum makan, biar I perkenalkan you dengan beberapa menu yang I suka. You pun mesti suka." Menu-menu yang dipesan kami perhatikan bersama-sama.

"This is Baby Kailan Sos Tiram, Black Paper Ginger, Butter Prawn, and Chicken Lemon. You boleh try, I harap you suka." Ujar Victor lagi.

"I tengok pun sudah menyelerakan, kalau rasa mesti tidak mengecewakan. So, jomlah makan! I tak sabar ni, Victor." Aju ku disambut senyuman lelaki itu dah akhirnya kami menjamu selera buat pertama kalinya semenjak kenal sebulan lepas.

Sambil menikmati makan malam bersama, Victor tidak jemu-jemu menceritakan sedikit sebanyak susur galur keturunannya. Dari apa yang aku dengar, ibu Victor berasal daripada Filipina. Manakala, bapanya pula orang Malaysia yang berketurunan cina.  Namun, dia dibesarkan oleh neneknya setelah kematian kedua ibu bapanya akibat kemalangan jalan raya 15 tahun yang lepas.

Daripada apa yang diceritakan juga, Victor tidak memeliki saudara-maranya yang lain. Hanya di Filipina sahaja, keturunan disebelah ibunya yang masih ada. Namun hubungan mereka tidak begitu rapat kerana jarang-jarang bertemu.

Kata Victor lagi, dia mewarisi perniagaan yang diusahakan sekarang adalah daripada nenek dan datuknya. Semenjak kecil lagi sudah didedahkan dengan dunia perniagaan dan sering kali juga dibawa menghadiri seminar, mesyuarat dan juga aktiviti luar syarikat. Oleh kerana sering kali terlibat secara tidak langsung, akhirnya minat meniaga itu muncul tanpa sedar. Dan kini, dia sudah bergelar CEO Dimension Holding Berhad. Cukup membanggakan!

"Dah banyak cerita tentang I, you pula bagaimana?" Sambil menikmati jus buah, lelaki itu menyoal diri ku pula.

"I?" aku unjuk diri sendiri dan Victor membalas dengan anggukan.

"I anak bongsu dari dua orang adik beradik. I ada abang, yang tumbuk you hari tu. Ingat lagi tak?" soal ku padanya dan Victor terus sahaja ketawa kecil. Mestilah ingat, tak fasal-fasal ditumbuk along. Tragis sungguh!

"Okey teruskan," gumamnya lagi.

"I masih ada ayah dan masih ada ibu. Ayah I merupakan askar pencen, dan ibu I pula surirumah sepenuh masa. Mereka tinggal di Ipoh. Sebulan sekali, I akan balik melawat mereka. You nak ikut?" soal ku tiba-tiba.

"Ikut you? Ulangnya semula sambil berfikir-fikir.

"Yes, balik kampung I!" tawarku lagi.

"Boleh juga, tapi you kenalah beritahu pada I awal-awal. Senang nak atur jadual, taklah bertcanggah nanti!" Terangnya lagi.

"Okey, Insyallah nanti I aturkan. Oh ya, siang tadi you kata nak beritahu I sesuatu. Tentang apa ya?" Kerana teringatkan bicara Victor siang tadi, aku segera melepaskan pertanyaan kepadanya.

"Actually, I cuma mahu....

Bripp.. Bripp... telefon bimbit ku bergetar dan aku segera memberi isyarat untuk menjawab panggilan.

"Kejap tau!" gumam ku pdanya dan dia terus sahaja membalas dengan mengerdipkan matanya.

"Hello Waalaikumusalam ayah. Rina sihat!" jawab ku pada pertanyaan ayah. Tiba-tiba sahaja ayah telefon aku, bagaikan ada perkara  yang mustahak saja.

"Balik? Bila?" soal ku bila ayah meminta aku pulang ke kampung.

"Hujung minggu ni? Untuk apa yah?" aku masih tidak tahu tujuan apa ayah memanggil aku pulang. Sedangkan, minggu lepas barau sahaja aku pulang melawat mereka.

"Ada orang masuk meminang!" Ulangku hampir terjerit. Victor yang masih berada di hadapan mata, ku pandang tanpa berkelip. Tetapi fokus ku masih pada panggilan yang masih berlangsung.

"Okey Yah, nanti Rina balik." Aju ku lemah longlai.

"Okey.. Okey, walaikumusalam." Sahut ku membalas ucapan salam ayah sebelum talian ditamatkan.

Victor ku pandang dan dirinya ku renung dengan riak sedih.

"Why? Anything happend?" soalnya serius.

"Ayah I kata, ada orang masuk meminang hujung minggu ni. I kena balik," gumam ku tiba-tiba dipagut rasa sebak. Tak tahu kenapa.

"Baliklah, mana tahu you pun sukakan lelaki tu?" Itu jawapan Victor yang membuatkan kesedihan ku bertambah-tambah. Bukan nak halang ke apa, dia galakkan lagi adalah!

"I belum bersedia, dan kalau boleh I mahu pilih calon suami sendiri." Tukas ku menerangkan duduk perkara sebenar.

"Tapi, you kena balik. Kalau you tak setuju, just tolak pinangan dia. Kalau seseorang masuk meminang, tak semestinya you harus terima! Pinangan lelaki tu, bukan pinangan mandatori yang you wajib terima. You boleh tolak, atau kalau you suka you boleh terima." Victor memberi pandangan. Kali ini dia kelihatan bertegas namun masih ada karismanya. Masih budiman pada pandangan mataku.

"Betul juga kata you tu, tapi kalau I tak ada boyfriend pasti ayah I paksa terima pilihannya." Aku sudah bimbang mengenangkan masa hadapan sendiri. Hidup di sisi insan yang tak pernah dikenali.

"You perlukan bantuan?" Victor menyoal dan aku bungkam seketika. Tidak lama kemudian, idea gila ku muncul dengan tiba-tiba. Aku harus membawa Victor pulang dan meminta agar dirinya berlakon sebagai kekasih aku.

"Victor, you boleh tolong I?" soal ku berhati-hati.

"Tolong you?" dia ulang semula dan aku mengangguk laju.

"Tolong apa?"

"Tolong jadi boyfriend I buat sementara waktu."

"Jadi boyfriend you? Berapa lama?"

"Dua hari sepanjang di rumah parents I nanti."

"Quite good! Bila boleh mula?" Laju sahaja Victor bersetuju.

"Hujung minggu ni, tapi you kena ikut I balik ke kampung dan identiti you kena tukar. Boleh tak?" aku menyoal kesudiannya lagi.

"Boleh, apa-apa pun I sanggup demi you!" Ujar dia sudah ketawa mengusik.

"Thanks Victor, susah jumpa lelaki sebaik you. Sudi tolong I dalam apa jua keadaan!"

"Okey, apa nama melayu I sepanjang menjadi kekasih you nanti?" Victor sudah berfikir jauh ke hadapan. Aku diam sejenak, memikirkan nama yang baik-baik untuk Victor.

"Ha, I dah jumpa!" ujar ku dengan hati gembira.

"Hurm?" Victor meminta agar aku meneruskan bicara.

"Hanan!"

"Maksudnya?"

"Kesayangan, kecintaan, rezeki dan berkah!" ucap ku untuk makna disebalik sepatah nama.

"Wahh.. not bad! So lepas ni, you panggil I Hanan, ya?" Victor kelihatan teruja.

"Kalau boleh, begitulah." Jawab ku bersama senyuman.

Senyum kerana segala-galanya ada pada diri Victor. Dia seorang yang penyayang, penuh dengan rasa cinta dan rezeki, cuma hanya memerlukan berkah untuk menyinari hidupnya kelak. Moga suatu hari nanti, terbuka hati itu untuk menerima cahaya Islam pada dirinya.

kepada yg mahu dapatkan Plaster Cinta Untuk Bos.. boleh Pm nama , alamat & no telefon kepada alamat email saya.

ahn3914@gmail.com

pesanan: Assalammualaikum. n salam sejahtera. terima kasih sudi baca Yang Budiman bab 4. Saya langkau dan masukkan  bab 3 di blog. Bab 1 & 2, xde ya :)

Nasi Impit Sambal Hitam <b><b>Makanan Tradisi Terengganu</b></b>

Posted: 12 Mar 2014 12:03 PM PDT

Malam ni JDT lawan Pahang tapi tak best la blog pasal bola

Sikit-sikit nak gaduh, sikit-sikit nak provoke...

So mari kita cerita pasal makanan...

Sebab semua orang suka makanan!

Dan kalau cakap pasal makanan tak buat orang nak gaduh :)

Sebagai seorang anak jati johor, saya nak kongsikan makanan-makanan tradisional orang Johor yang sangat sedap belaka! Pastikan anda tidak lapar sebelum scroll ke bawah :)

Laksa Johor

Biasanya mee yang digunakan ialah spaghetti,

Class gitu orang johor ni,

Kemudian kuahnya pula biasanya menggunakan ikan kembung atau ikan tenggiri

Dan tak lengkap laksa Johor tanpa ulam-ulamannya

Kalau di rumah LA, ada limau kasturi yang dibelah dua, taugeh, 

bawang, timun, jeruk lobak, daun kesum dan daun bawang.

Dan akhir sekali, letakkan sambal belacan untuk lebih sedap dan nikmat

Mee Bandung 

Biasanya orang tak panggil Mee Bandung Johor, tapi Mee Bandung Muar

Dan sejujurnya dan merasa mee bandung di Terengganu, Selangor dan tempat lain

Mee Bandung Muar tiada tandingannya !

Mee Bandung Muar ni kalau nak sedap maka perlulah lengkap ramuannya

Tak boleh ada shortcut2 bahan macam sesetengah kedai buat

Jadi, tak peliklah kenapa Mee Bandung Muar harganya agak mahal sedikit

Mestilah cukup binatang2 dalam kuahnya seperti udang, sotong dan ayam

Mestilah ada telur, telur goreng atau telur rebus bergantung pada selera masing2

Mestilah cukup pedasnya :)

Soto

Soto ada dua jenis iaitu soto nasi dan soto bihun

Kalau LA lebih prefer soto bihun

LA suka sangat kalau soto yang lengkap dengan hirisan ayamnya,

sambal kicap yang pedas, kacang tanah, daun bawang dan paling penting bergedil

Nasi Ambang 

Subhanallah, kecur tengok gambar ni

Ni memang favourite LA daripada kecik sampai sekarang

Kalau offer memang tak dapat nak menolak lah senang kata

Tapi sesetengah orang tak minat sebab agak complicated menunya

Hidangan nasi ambang yang lengkap lebih kurang macam gambar di atas

Nasi + Ayam masak merah/ kicap pedas + mee kasar + ikan masin + serunding + sambal jawa + sayur + keropok goreng

Kalau datang Johor, silalah cuba nasi ambang yea?

Gerenti puas hati :)

Telur Pindang

LA teringat saat-saat baru memulakan pengajian di Terengganu

Datang kempunan nak makan telur pindang

Tanyalah dekat kawan-kawan mana nak dapat

Semuanya tak faham apa itu 'telur pindang'

Rupa-rupanya di selatan sahaja yang ada Telur Pindang

Kalau anda ke kenduri perkahwinan di negeri Johor

Biasanya mereka akan memberi Telur Pindang

Mengikut resipi tradisional Johor, Telur akan direbus bersama Garam, Kicap, Jintan Putih, Jintan Manis, Ketumbar,dan berbagai jenis bahan lain. Bahan tersebut adalah Kulit Bawang Merah, Kulit Bawang Putih, Serai, Daun dan isi Lengkuas, Daun Senduduk, Daun Jambu Batu dan sebagainya.

Rasanya sangat sedap :)

Ada juga perkhidmatan pos untuk mereka yang nak telur pindang

Kacang Pool

LA pun tak pasti kenapa namanya kacang pool

Mungkin sebab kuahnya dalam mangkuk tu nampak macam kolam

Haha tak pastilah pulak,

Kalau family LA kami selalu perkena kacang pool di medan selera sebelah Bomba Larkin

Try la, makanan yang simple tetapi sangat sedap :)

Mee Rebus Johor

Urmmm...sedap jugak ni

Selalunya kalau LA Mee Rebus ni makan sarapan

Sedap, yelah, takkan lah nak nasi lemak dan roti canai setiap pagi

Mee Rebus Johor ni kuahnya pekat

Dihidang bersama telur rebus, daun bawang, bawang goreng, tauhu dan lada hijau

Kadang-kadang kalau sedap lagi ada seafood dalam mee rebus

Antara yang popular di Johor Bahru adalah Mee Rebus Tulang Az dan Mee Rebus Haji Wahid

Memang terkenal sangat :) silalah cuba bila datang Johor

Botok-botok

Haaa...kalau yang ni orang luar nampak confirm pelik

Yelah, nampak comot dan serabai je kalau dihidang

Tapi rasanya...ummphhh sedap lagi menyelerakan

Kalau hari-hari biasa susah nak nampak botok-botok ni

Selalunya semasa bulan Ramadhan yang banyak dijual di bazaar

Botok-botok ni sebenarnya hidangan ikan dan ulam-ulaman yang dibalut dalam daun pisang

Daun yang biasa digunakan ialah seperti pucuk ubi, pucuk betik, pucuk mengkudu, 

daun kesum, daun cekur dan daun kunyit.

Sajian ini dianggap berkhasiat kerana tinggi kandungan serat dan kerana ia dikukus

Lontong 

Kalau di Johor terdapat dua jenis lontong

Lontong kuah dan Lontong kering

Kalau LA lebih prefer lontong kering 

Tapi kebanyakannya lebih sukakan lontong kuah

Lauknya sama cuma bezanya kuah lodeh itu sahaja 

Tapi variasi lauk untuk lontong kering ni lebih banyak

Boleh letak rendang, sambal jawa, sambal kentang dan bergedil

Biasanya dimakan untuk sarapan...nyum nyum

Briyani Gam Johor

Briyani Gam Johor memang terkenal dalam Malaysia

Senang kata briyani yang paling wanted lah

Harganya agak mahal sedikit kerana bahan-bahannya yang banyak

Apa bezanya briyani biasa dengan briyani gam ni?

First, pembuatannya cerewet, wajib beras basmati yang panjang-panjang tu kalau nak panggil briyani johor

Dan briyani gam ni, ayam atau daging itu dimasak bersama nasi

Kalau di Malaysia yang paling famous adalah di Batu Pahat iaitu Briyani Mohd Shah

LA pernah pergi masa lunch, semua dah habis... gilalah. 

Asam Pedas Johor

Asam Pedas Muar adalah antara yang terkenal di Malaysia selain asam pedas Melaka

Dan saya percaya di negeri-negeri lain pun ada asam pedas tersendiri

Tetapi setiap versi asam pedas negeri ni berbeza

Keistimewaan asam pedas Johor berbanding asam pedas lain adalah kepekatannya

Asam pedas di Johor di pekatnya lain macamMemang pekat dan secukup rasa... 

Kalau di Johor Bahru antara yang sedap adalah Asam pedas Anisofea di Mount Austin dan Asam Pedas Tasik Johor Bahru

Kemudian, asam pedas Melaka ada Lada hitam, asam pedas Johor tak ada

Selalunya untuk penambah rasa dan bau, diletakkan daun kesum, daun limau purut atau bunga kantan

Dan untuk sayur-sayuran, tomato, bendi atau terung

Otak-Otak

Haaaa ni lagi satu makanan anak Johor sejati

Makanan yang simple dan dihidangkan di serata Johor

Otak-otak... dan yang paling terkenal ialah otak-otak Kempas

Otak-otak ni isi ikan yang berempah

Tempat lain pun ada juga kalau tak silap

Cuma kalau di Johor ni pedas rasanya :)

Dan berbeza dengan negeri lain

Otak-otak boleh dijumpai hampir di semua kedai makan malam di sini

Air Kathira

Air Kathira/Katira memang popular sangat di Johor

Kalau di Johor yang sangat famous adalah Air Kathira Abu Bakar

Air Kathira ni ada 'isi-isi'nya seperti biji selasih, katira, kembang semangkuk dan sebagainya.

Mengikut kata-kata orang Johor Lama, air Katira yang asli mempunyai sekurang-kurangnya 7 ramuan

Itu sahaja buat masa ini, ada masa update lagi :)

0 comments: